Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Meneladani Rasulullah Sebagai Superleader dan Supermanager

Bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, merupakan persaksian yang telah kita yakini dan ucapkan serta kita berusaha untuk mewujudkannya dalam hidup dan kehidupan kita, berikut ini beberapa pertanyaan yang merupakan indikator untuk membuktikan apakah persaksian tersebut benar dan jujur sehingga bisa diterima disisi Allah Subhanahu wata'ala.

Pertama : Bagaimana ketaatan kita kepadanya Shollallahu 'alaihi wasallam...???

{وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [الأنفال: 1]
"dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman".

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ} [الأنفال: 20]
"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)"

{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ} [النساء: 13، 14]
"Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan."

Dalam hadits Abu Hurairah riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam- bersabda :

«كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: «مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى»
“Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau, para sahabat bertanya : “wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?” Rasulullah menjawab : “siapa yang ta’at kepadaku maka dia masuk surga, siapa yang maksiat kepadaku, maka sesungguhnya dia tidak mau”.

Dan dalam hadits Jabir bin Abdillah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari disebutkan :

فَمَنْ أَطَاعَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَى مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Siapa yang mentaati Muhammad shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, maka dia telah mentaati Allah dan siapa yang maksiat kepada Muhammad shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam maka sesungguhnya dia telah maksiat kepada Allah”.

Kedua : Apakah kita Percaya dan Membenarkan apa yang disampaikannya Shollallahu 'alaihi wasallam..???

{وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى * إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى} [النجم: 3، 4]
"dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)"

{وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ} [الزمر: 33]
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

{وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ} [آل عمران: 81]
"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu"."

Ketiga : Sejauh mana kita meninggalkan apa yang beliau larang dan peringatkan...???

{وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الحشر: 7]
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya."

Juga sabda Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam- sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah riwayat Al-Bukhari dan Muslim :


مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ، فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
 “Dan jika saya melarang dari kalian dari sesuatu maka jauhilah, dan jika saya perintahkan kalian dan sesuatum maka datangkanlah sesuai kemampuan kalian”.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ary yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim,  

إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَتَى قَوْمًا فَقَالَ يَا قَوْمِ إِنِّيْ رَأَيْتُ الْجَيْشَ بِعَيْنَيَّ وَإِنَّيْ أَنَا النَّذِيْرُ الْعُرْيَانُ فَالنَّجَاءَ فَأَطَاعَهُ طَائِفَةٌ مِنْ قَوْمِهِ فَأَدْلَجُوْا فَانْطَلَقُوْا عَلىَ مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا وَكَذِبَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ فَأَصْبَحُوْا مَكَانَهُمْ فَصَبَّحَهُمُ الْجَيْشُ فَأَهْلَكَهُمْ وَاجْتَاحَهُمْ فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ أَطَاعَنِيْ فَاتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ وَمَثَلُ مَنْ عَصَانِيْ وَكَذَبَ بِمَا جِئْتُ بِهِ مِنَ الْحَقِّ
“Sesungguhnya perumpamaan aku dan perumpumaan apa yang Allah mengutus aku dengannya seperti seseorang yang mendatangi suatu kaum, kemudian berkata :”wahai kaumku sesungguhnya saya melihat pasukan dengan kedua mataku dan sesungguhnya saya adalah an-nadzir al-’uryan maka sekelompok dari kaumnya menta’atinya maka mereka bergegas berjalan dimalam hari dengan kehati-hatian maka mereka selamat dan sekelompok dari mereka mendustakannya, maka mereka tetap ditempatnya, maka pasukan itu menyerangnya diwaktu subuh, maka menghancurkannya dan membinasakannya, maka yang demikian itu perumpamaan orang yang menta’atiku dan mengikuti apa yang aku datangkan dengannya, dan perumpamaan orang yang maksiat kepadaku dan mendustakan apa yang aku datangkan dengannya dari kebenaran”.

An-nadzir al-’uryan adalah perumpamaan yang dipakai oleh orang-orang Arab untuk menunjukkan benarnya yang ia sampaikan.

Keempat : Bagaimana ibadah kita...??? Sudahkah sesuai dengan Sunnahnya Shollallahu 'alaihi wasallam...???

{فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا} [الكهف: 110]
"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya"."

Para ulama menafsirkan bahwa amal yang shaleh di sini adalah amalan yang sesuai dengan syari’at Allah.

{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا} [المائدة: 3]
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu."

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya (2/13) :

هذه أكبر نعم الله ، عز وجل، على هذه الأمة حيث أكمل تعالى لهم دينهم ، فلا يحتاجون إلى دين غيره، ولا إلى نبي غير نبيهم، صلوات الله وسلامه عليه؛ ولهذا جعله الله خاتم الأنبياء، وبعثه إلى الإنس والجن، فلا حلال إلا ما أحله، ولا حرام إلا ما حرمه، ولا دين إلا ما شرعه...
“Ini adalah nikmat terbesar di antara seluruh nikmat Allah Ta’ala atas ummat ini, yaitu Allah Ta’ala telah menyempurnakan buat mereka agama mereka. Sehingga mereka tidak membutuhkan agama selainnya dan tidak pula membutuhkan Nabi selain Nabi mereka -shalawat dan salam Allah atas beliau-. Oleh karena itulah, Allah Ta’ala menjadikan beliau sebagai penutup para nabi, dan mengutus beliau kepada seluruh manusia dan jin. Maka tidak ada yang halal kecuali sesuatu yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali sesuatu yang beliau haramkan, dan tidak ada agama kecuali sesuatu yang beliau syari’atkan …”.

{وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ} [النحل: 89]
"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu"

As-Sa’di -rahimahullah- berkata -menafsirkan ayat di atas- :

في أصول الدين وفروعه، وفي أحكام الدارين وكل ما يحتاج إليه العباد، فهو مبين فيه أتم تبيين بألفاظ واضحة ومعان جلية
“(Sebagai penjelas) dalam masalah ushul (pokok) dan furu’ (cabang), dan dalam hukum-hukum kedua negeri (dunia dan akhirat), serta  semua perkara yang dibutuhkan oleh hamba. Semuanya telah dijelaskan di dalamnya (Al-Qur`an) dengan penjelasan yang paling sempurna, dengan lafazh-lafazh yang jelas dan makna-makna yang agung”.

Sumber Rujukan :

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)